Tidak
dipungkiri, banyak orang menyukai gaya sesuai mode terkini dan digilai
banyak, lebih-lebih lagi remaja. Mereka sering mengganti penampilan
sesuai zaman. Remaja lelaki khususnya gemar memakai seluar 'skinny' dan
mengikuti mode yang disukai wanita itu.
Apa
yang paling menarik adalah seluar 'skinny' itu terbukti menjadi
kegilaan ramai selain meraih popularitas dalam kalangan remaja Malaysia.
Pemakaian selaur jenis ini sebenarnya bertujuan untuk terlihat lebih
bergaya, namun ada remaja memakainya untuk terlihat lebih kurus dari
ukuran tubuh sebenarnya. Biasanya seluar dipakai itu ketat kononnya untuk kaki tampak kecil dan elok dipandang.
Banyak
remaja menghadapi berbagai kesulitan ketika memakai celana yang terlalu
ketat itu. Ada yang sampai melompat-lompat karena ukuran pinggang
terlalu kecil. Meskipun begitu, ada saja yang terobsesi sehingga tidak
memikirkan dampak buruk.
Faktanya,
pakaian diciptakan bukan untuk memberikan bentuk atau ukuran tubuh yang
kita tidak miliki dan di situlah remaja menghadapi masalah. Banyak
masalah kesehatan timbul akibat dari pemakaian seluar yang terlalu ketat itu.
Masalah kesihatan
Berdasarkan penelitian dari ahli bedah vaskular Dr Nicholas Morissey, pemakaian seluar 'skinny' yang ketat dapat membuat kaki Anda rasa kebas pada paha atau lebih dikenal sebagai 'meralgia paresthetica'.
Menurut Morissey, ada saraf sensorik datang dari pelvis yang bertindak memberikan sensasi ke bagian paha Anda.
Remaja yang memakai seluar 'skinny'
yang ketat namun merasa kebas akibat dari pengecilan saraf pada paha
itu. Ketika duduk, paha akan mengalami tekanan tinggi dan ketika
berdiri, Anda tidak akan dapat rasakan gerakan kaki. Menurut Morissey,
kondisi ini tidak berbahaya namun ketika ia kerap berulang, maka ia
dapat menyebabkan kondisi kaki kejang itu abadi.
Ahli saraf, Dr John Michael Li berkata, remaja yang menderita sindrom seluar ketat biasanya akan rasa tidak selesa pada abdominal, mulas dan masalah sendawa ketika memakai seluar ketat itu.
Biasanya seluar yang dipakai berukuran tiga inci yang terlalu kecil untuk ukuran pinggang seseorang remaja.
Penasihat
medis, Dr Orly Avitzur pula memberitahu bahwa makanan tidak akan
dicerna ketika ada tekanan pada bagian perut. Pemakaian seluar ketat
ini dapat menyebabkan masalah lebih serius seperti makanan tidak dapat
dicerna dengan baik dalam kalangan remaja yang menghadapi masalah
mulas. seluar yang terlalu ketat memperburuk kondisi itu.
Lelaki terutama harus berhati-hati dan peduli dalam aspek pemakaian. Jika mereka tetap memilih seluar ketat sebagai
pelengkap busana, risikonya sangat tinggi. Misalnya, remaja lelaki akan
hadapi masalah torsi testis di mana satu testis akan memutar dengan
sendirinya. Jika tidak diubati, pintalan itu akan memotong sirkulasi
darah dan seterusnya testis akan mati.
Selain
itu, remaja lelaki juga akan mengalami lemah kontrol kemih dan infeksi
saluran kencing. Lebih buruk lagi ketika jumlah sperma menurun dan jamur
akan mudah menyebar pada bagian kelamin akibat dari pemakaian celana
yang ketat ini
Apa kata mereka ?
Yasmin Moktar, 21, mahasiswa swasta mengatakan, pemakaian seluar 'skinny' ini tampak modern dan bergaya selain kelihat menarik.
"Apa yang saya dapat lihat adalah kebanyakan remaja sekarang membuat seluar ketat sebagai pilihan utama dalam pemakaian. Namun seluar yang dianggap fashion terbaru itu ada yang terlalu ketat sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesihatan.
"Nak sarungkan seluar itu saja begitu sulit sehingga ada yang harus menarik seluar ke
bagian pusat berkali-kali karena terlampau ketat dan lebih kecil dari
ukuran pinggang nyata. Bagi perempuan, mereka lebih suka styling celana
ketat bersama sepatu tumit tinggi.
"Tidakkah keterlaluan dalam aspek berdandan sanggup menyakiti diri sendiri. Inikan pula seluar begitu
ketat yang dapat menyakiti bagian sendi dan otot di bagian paha. Kalau
nak diikutkan memanglah sendi rasa sakit dan kebas sebab seluar itu terlalu ketat dan mencegah udara masuk selain memberikan tekanan yang tinggi pada bagian paha. "Katanya.
Menurutnya, fashion seluar ketat itu tidak terbatas pada remaja perempuan saja, tapi juga pada orang lelaki.
Katanya, lelaki yang memakai seluar 'skinny' yang ketat ini agak keterlaluan dan dapat menunjukkan fitur feminin yang tidak bagus untuk citra mereka.
Bagi Ridzuan Azmi, 21, mahasiswa swasta berpendapat, mode seluar 'skinny' dalam kalangan lelaki ini tidaklah berbahaya jika ukuran yang dipilih itu bertepatan dengan bentuk pinggang.
"Ada juga situasi di mana saya melihat remaja lelaki yang memakai seluar 'skinny'
ketat untuk terlihat kurus, padahal ukuran badan tidak sesuai dengan
busana itu. Bukan saja aneh tapi saya juga percaya pemakainya pasti
mengalami kesakitan yang luar biasa terutama pada bagian paha.
"Lihat saja remaja lelaki yang memakai seluar 'skinny'
ketat kadangkala tidak menunjukkan gaya lelaki yang maskulin. Sudahlah
ketat dan susah untuk sarung, pemakainya pun pasti mengalami masalah
sendi dengan sering.
"Saya
pernah dengar ada remaja lelaki yang mengalami masalah di bagian kelamin akibat dari pemakaian celana ketat ini. Mana tidaknya, celana
yang terlampau ketat dapat membatasi saluran udara dan menyakitkan alat
sulit mereka, "katanya.
Menurutnya, remaja lelaki harus memilih seluar 'skinny' yang lebih longgar dan tidak terlalu ketat sehingga dapat membahayakan diri sendiri.
Cara mengatasi
Yang
paling penting , remaja perlu menitikberatkan kesihatan terlebih dulu
sebelum memilih pakaian yang digemari . Tanpa motivasi dan pengetahuan
umum mengenai masalah kesihatan yang mungkin terjadi , banyak remaja
membeli pakaian membabi buta .
Bagi mereka yang menyukai seluar '
skinny ' memanglah tidak salah memakainya , namun perlu juga
buat pemilihan yang tepat . Bagi mereka yang memiliki ukuran tubuh besar
disarankan memakai seluar sesuai dengan ukuran mereka . Kalau tidak ada saja masalah kesehatan timbul jika dibiarkan terus menerus .
Remaja lelaki khususnya harus mengenakan seluar ' skinny ' yang longgar dan tidak ketat untuk meluncurkan saluran udara dalam seluar untuk menghindari infeksi dan sakit pada bagian alat sulit .
0 ulasan :
Post a Comment